JURNAL MIPA 2016_1 ISSN: 20880294
PENERAPAN METODE DRILL DENGAN TEKNIK EVALUASI OLIMPIADE
MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA KELAS VII SMPN I BOLO
Adi
Apriadi Adiansha
STKIP
Taman Siswa Bima
Abstrak: Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas (Class
Room Action Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subyek penelitian
ini adalah siswa kelas VII-A SMPN I Bolo dengan jumlah siswa 24 orang yang
terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan 19 orang siswa perempuan. Tiap siklus
terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
matematika melalui metode drill dengan
teknik evaluasi olimpiade matematika pada materi bilangan bulat siswa kelas VII
A SMPN I Bolo. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah (1) Data tentang aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru, (2) Data
hasil belajar matematika dikumpulkan dengan memberikan tes pada setiap akhir
siklus. Ketuntasan belajar ≥ 85%, aktivitas siswa dan guru minimal berkategori aktif
merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui peningkatan yang terjadi. Hasil
penelitian didapat adalah sebagai berikut: Siklus I; porsentase ketuntasan
belajarnya sebesar 66,67% dan aktivitas siswa pada siklus I sebesar 2,28 yang
tergolong pada kategori kurang aktif. Lalu terjadi peningkatan pada siklus II
yaitu menjadi 4 dan berkategori aktif. Sedangkan aktivitas guru pada siklus I
mencapai 2,5 yang tergolong pada kategori cukup bagus. Dan terjadi peningkatan
pada siklus II menjadi 3,5 yang berkategori bagus. Porsentase ketuntasan
belajarnya sebesar 95,83%. Hasil tersebut menunjukkan sudah tercapainya
indikator penelitian yang ditetapkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode drill dengan teknik
evaluasi olimpiade matematika dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa pada materi bilangan bulat kelas VII A SMPN I Bolo tahun pelajaran
2013/2014.
A. Pendahuluan
Salah
satu arah kebijakan program pembangunan pendidikan nasional dalam bidang pendidikan
adalah pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sedini mungkin, secara
terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai usaha proaktif dan reaktif
oleh seluruh komponen Bangsa agar generasi muda yang berkembang secara optimal.
Misi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem dan iklim pendidikan
nasional yang demokratis dan bermutu, guna memperteguh akhlah muliah, kreatif,
inovatif, cerdas, sehat, disiplin serta menguasai Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, (Wiworo, 2004:1).
Sumber Daya Manusia (SDM) suatu bangsa
tergantung pada mutu pendidikan. Berbagai strategi, peningkatan mutu diarahkan
untuk meningkatkan mutu siswa dalam penguasaan ilmu pengetahuan terutama dalam
pembelajaran matematika, karna matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan
teknologi moderen untuk dipelajari oleh siswa, dan mempunyai peranan penting
dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Menurut
Winataputra (2005:1.17) mata pelajaran matematika berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta
ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Matematika membekali siswa untuk
mempunyai kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, serta
kemampuan berkerja sama.
Menurut Sudjono (2003:346) bahwa
tujuan dalam pembelajaran matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan: (1)
memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep algoritma
secara luas, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah; (2)
menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika; (3) memecahkan masalah melalui kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh; (4) mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,
atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah; (5) memiliki sifat
menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu,
perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya
diri dalam pemecahan masalah.
Lingkungan sekolah merupakan salah
satu tempat untuk kegiatan proses belajar mengajar salah satunya dalam
pembelajaran matematika melaui proses belajar mengajar yang baik. Proses
belajar mengajar merupakan salah satu proses yang mengandung serangkaian
kegiatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung
secara edukatif. Dalam pembelajaran tersebut guru diharapkan untuk lebih
kreatif dan profesional dalam memilih metode dalam pembelajaran yang dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan observasi yang telah
dilakukan pada kelas VII A SMPN I Bolo, diperoleh hasil bahwa
aktivitas dan hasil belajar siswa sangat rendah sekali dan dikategorikan masih
rendah. Hal ini dilihat dari hasil tes ujian semester tahun pelajaran 2012/2013
belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah
adalah nilai 65, dari 25 orang siswa. Yang mencapai kriteriar ketuntasan
minimum itu hanya 19 siswa dan sisanya 6 orang yang belum mencapai kriteria
ketuntasan minimum. Apabila diprosentasikan yang mencapai kriteria ketuntasan
minimum tersebut adalah 76%, dan yang tidak mencapai kriteria ketuntasan
minimum itu adalah 24%. Ini berarti ketuntasan belajar siswa masih kurang dalam
proses pembelajaran.
Kurangnya aktivitas dan hasil belajar
siswa dikarenakan pada saat proses belajar berlangsung, peneliti mengamati
proses belajar mengajar yang dilakukan guru matematika mulai dari awal sampai
dengan selesai pembelajaran. Dimana peneliti mengamati pembelajaran tersebut,
guru sangat aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan siswa hanya mendengarkan
materi apa yang disampaikan guru, hal ini membuat siswa terasa bosan. Rendahnya
aktivitas dan hasil belajar siswa belajar matematika dikarenakan selama proses
belajar berlangsung guru hanya menggunakan metode yang berpusat pada guru saja
yang aktif yaitu metode ceramah dan tanya jawab saja sehigga siswa pasif dan
tidak bergairah/bersemangat dalam menerima pembelajaran tersebut. Maka untuk
mengatasi hal tersebut, diperlukan sebuah metode sebagai alat untuk pelaksanaan
dalam kegiatan belajar mengajar secara efektif yaitu metode drill.
Menurut pendapatnya Roestiyah
bahwa metode drill merupakan Suatu
teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa
melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau
keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Sedangkan metode
drill yang dikemukakan oleh Zuhairini
adalah Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih
anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.
Penerapan metode drill ini dilakukan dengan cara mengajar kelompok agar anak didik
berkerja sama dan memecahkan masalah di dalam mengerjakan latihan yang
diberikan guru. Dalam penerapan metode drill
ini teknik yang dilakukan sangatlah menarik, dimana disetiap kelompoknya akan
dipilih ketua kelompok untuk membantu guru di dalam mengarahkan anggotanya
untuk disiplin dan bertanggung jawab dalam kelompoknya di dalam kegiatan
pembelajaran. Setiap anggota kelompok masing-masing akan mendapatkan bentuk
soal dari guru dan dikerjakan di papan tulis secara bersamaan dengan bentuk
soal latihan yang berbeda sehingga ketiga anggota kelompok yang berbeda akan
bersaing, berkompetisi/bertanding didalam mengerjakan soal yang diberikan.
Kemudian jawaban yang dikerjakan siswa akan diberikan skor atau nilai oleh guru
dalam bentuk penilaian kelompok. Hal ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa di kelas VII A SMPN I Bolo tahun pelajaran 2013/2014.
Berdasarkan uraian di atas maka
peneliti tertarik mengangkat judul penelitian yaitu “Penerapan metode drill
dengan teknik evaluasi olimpiade matematika untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa pada materi bilangan bulat kelas VII A SMPN I Bolo tahun
pelajaran 2013/2014”.
B. Metode
Peneleitian ini menggunakan penelitian
tindakan kelas (Classroom Action
Research). Secara garis besar pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan dua
siklus yang setiap siklus meliputi empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini berlangsung di kelas VII A
SMPN I Bolo Tahun Pelajaran 2103/2014. Pelaksanaan tindakan dimulai pada
semestar I yaitu pada tanggal 14 Agustus 2013 sampai dengan 13 September 2013.
Jumlah siswa yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 24 orang siswa, dimana
untuk yang laki-lakinya 5 orang dan yang perempuannya 19 orang siswa.
Jenis penelitian ini dilakukan dengan
dua siklus dengan rancangan penelitian tindakan melalui empat tahapan diantaranya
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Posedur pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah data hasil tes evaluasi belajar siswa setiap akhir
siklus dan data hasil observasi aktivitas siswa dan guru. Hasil tes evaluasi
belajar siswa menggunakan soal-soal olimpiade matematika baik soal olimpiade
tingkat sekolah, tingkat kabupaten/kota maupun tingkat nasional baik soal dalam
bentuk pilihan ganda maupun dalam soal dalam bentuk esay.
Teknik
analisa data dalam penelitian ini untuk mengukut pengamatan terhadap aktivitas
siiswa dan pengamatan terhadap aktivitas guru serta data hasil tes evaluasi
belajar siswa dapat dilihat sebagai berikut:
1.
Analisis
Pengamatan Aktivitas Siswa
Setiap indikator siswa pada
penelitian ini secara penskorannya berdasarkan aturan berikut:
Skor 5 : diberikan jika semua deskriptor nampak
Skor 4 : diberikan jika 3 deskriptor nampak
Skor 3 : diberikan jika 2 deskriptor nampak
Skor 2 : diberikan jika 1 deskriptor nampak
Skor 1 : diberikan jika tidak ada deskriptor nampak
Untuk menilai kategori aktivitas
siswa, ditentukan terlebih dahulu Mean
ideal dan Standar Devisiasi Ideal
(SDI). Cara menentukan MI dan SDI adalah sebagai berikut
a.
b.
Menentukan aktivitas siswa
Berdasarkan skor standar, maka
kriteria untuk menentukan aktivitas belajar siswa dijabarkan pada tabel berikut
ini.
Tabel
Pedoman Penilaian Aktivitas Siswa
Interval
|
Kategori
|
MI + 1,5 SDI ≤ As
|
Sangat aktif
|
MI + 0,5 SDI ≤ As < MI + 1,5 SDI
|
Aktif
|
MI – 0,5 SDI ≤ As < MI + 0,5 SDI
|
Cukup Aktif
|
MI – 1,5 SDI ≤ As < MI – 0,5 SDI
|
Kurang Aktif
|
As < MI – 1,5 SDI
|
Sangat Kurang Aktif
|
Untuk mengetahui aktivitas siswa
dalam pembelajaran, maka data hasil observasi yang berupa skor diolah dengan
rumus:
Keterangan:
2.
Analisis
Pengamatan Aktivitas Guru
Pengamatan aktivitas guru
dilakukan secara langsung dalam proses pembelajaran. Adapun indikator untuk
setiap aktivitas guru yang dianalisa dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
Skor 4 : diberikan jika semua deskriptor nampak
Skor 3 : diberikan jika 2 deskriptor nampak
Skor 2 : diberikan jika 1 deskriptor nampak
Skor 1 : diberikan jika tidak ada deskriptor nampak
Untuk menilai kategori aktivitas guru,
ditentukan terlebih dahulu Mean ideal dan Standar Devisiasi Ideal (SDI). Cara
menentukan MI dan SDI adalah sebagai berikut:
a.
b.
Menentukan aktivitas guru
Berdasarkan
skor standar, maka kriteriar untuk menentukan aktivitas guru dijabarkan pada
tabel berikut ini:
Tabel Pedoman
Penilaian Aktivitas Guru.
Interval
|
Kategori
|
MI + 1,5 SDI ≤ Ag
|
Bagus Sekali
|
MI + 0,5 SDI ≤ Ag < MI + 1,5 SDI
|
Bagus
|
MI – 0,5 SDI ≤ Ag < MI + 0,5 SDI
|
Cukup Bagus
|
MI – 1,5 SDI ≤ Ag < MI – 0,5 SDI
|
Kurang Bagus
|
Ag < MI – 1,5 SDI
|
Sangat Kurang Bagus
|
Berdasarkan skor yang diperoleh,
maka dapat dianalisi dengan rumus sebagai berikut:
Keterangannya:
3.
Analisis
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Untuk mengukur peningkatan hasil
belajar siswa maka digunakan rumus sebagai berikut:
Dimana:
= Rata-rata (Mean)
= Jumlah skor yang
diperoleh masing-masing siswa
= Banyaknya siswa
Hasil
belajar dikatakan meningkat apabila terdapat peningkatan rata-rata skor
sebelumnya. Indikator keberhasilan tindakan kelas adalah tercapainya ketuntasan
belajar dengan rumus:
Keterangan:
= Ketuntasan
Klasikal
= Jumlah siswa
yang memperoleh nilai ≥ 70.
= Jumlah siswa yang mengikuti tes
Indikator pencapaian keberhasilan di
dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
- Aktivitas belajar siswa dikatakan mencapai indikator keberhasilan jika memenuhi kriterial kategori aktif dan sangat aktif.
- Aktivitas guru dikatakan mencapai indikator keberhasilan jika memenuhi kriterial kategori bagus dan sangat bagus
- Hasil belajar siswa yang dikatakan berhasil dalam penelitian ini yaitu dengan mencapai nilai ≥ 85%.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Siklus
I
Pelaksanaan pada siklus I ini
dilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya diantaranya tahap perencanaan,
pelaksanaan, hasil evaluasi siklus I, hasil pengamatan aktivitas belajar siswa
dan hasil aktivitas guru. Siklus I dilakukan dengan 3 kali pertemuan
diantaranya 2 siklus dilakukan kegiatan belajar mengajar dan 1 siklus dilakukan
tes evaluasi hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dan hasil pengamatan
aktivitas siswa dan aktivitas guru dapat dilihat pada uraian dibawah ini:
Data
Hasil Belajar Siswa
Jumlah
skor yang diperoleh siswa (∑x) = 1500
Banyaknya
siswa (n) = 24
Maka
nilai rata-ratanya (M) adalah
Sehingga
dalam indikator keberhasilan tindakan kelas adalah sebagai berikut:
Diketahui,
(Z)
Jumlah siswa yang memperoleh nilai dari ≥ 70 adalah 16
(X)
Jumlah Siswa yang mengikuti tes adalah 24
Sehingga
dapat dilihat,
a.
Jumlah siswa yang tuntas adalah 16 orang
b.
Jumlah siswa yang tidak tuntas adalah 8 orang
c.
Jumlah siswa yang mengikuti tes adalah 24
d.
Ketuntasannya adalah 66,67%.
Berdasarkan indikator ketuntasan yang
ditetapkan yaitu ≥ 85%, maka pada hasil evaluasi siklus I belum mencapai
standar ketuntasan hasil belajar siswa yang baik, hal ini disebabkan karena
masih ada siswa yang masih mendapat nilai 60 ke bawah. Sehingga sebelum
melanjutkan pembelajaran ke siklus selanjutnya dilakukan upaya perbaikan dan
penyempurnaan terlebih dahulu dengan melakukan diskusi dan bimbingan siswa
secara khusus dan individual.
Hasil Pengamatan
Proses pengamatan didalam penelitian ini dilakukan
oleh pengamat dimana pengamatan dilakukan oleh guru bidang studi yang mengajar
matematika, dari hasil pengamatan tersebut terdapat hasil antara lain:
1.
Hasil Pengamatan terhadap Aktivitas Belajar Siswa
Siklus I
Tabel Hasil Pengamatan terhadap
Aktivitas Siswa Siklus I
No
|
Aktivitas yang dinilai
|
Skor
|
1
|
Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
|
3
|
2
|
Interaksi siswa dengan guru
|
2
|
3
|
Kerjasama antar kelompok
|
3
|
4
|
Interaksi siswa dengan siswa
|
3
|
5
|
Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok
|
2
|
6
|
Aktivitas siswa dalam melakukan pembelajaran
|
1
|
7
|
Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil belajar
|
2
|
Jumlah skor
|
16
|
|
Banyak indikator
|
7
|
|
Rata-rata keseluruhan
|
2,28
|
|
Kategori
|
Kurang aktif
1,5 ≤ 2,28 < 2,5
|
|
Hasil yang didapat dalam MI dan SDI, pada siklus I adalah MI
= 3 dan SDI = 1, maka hasil yang
dihitung oleh peneliti tentang hasil aktivitas belajar siswa dapat lihat pada
table di bawah ini:
Tabel Konversi Penilaian
Aktivitas Siswa.
Interval
|
Nilai
|
Kategori
|
MI + 1,5 SDI ≤ As
|
4,5 ≤ As
|
Aktif Sekali
|
MI + 0,5 SDI ≤ As < MI + 1,5
SDI
|
3,5 ≤ As < 4,5
|
Aktif
|
MI – 0,5 SDI ≤ As < MI + 0,5
SDI
|
2,5 ≤ As < 3,5
|
Cukup Aktif
|
MI – 1,5 SDI ≤ As < MI – 0,5
SDI
|
1,5 ≤ As < 2,5
|
Kurang Aktif
|
As < MI – 1,5 SDI
|
As < 1,5
|
Sangat Kurang Aktif
|
Berdasarkan
dari tabel di atas, maka dapat dilihat dengan menggunakan rumus aktivitas
belajar siswa adalah sebagai berikut:
Yang diketahui untuk mencari nilai
dari aktivitas belajar siswa adalah:
Jumlah
Skor = 16
Banyak
Indikator = 7
Maka,
untuk menentukan nilai dari aktivitas guru adalah:
Berdasarkan hasil dari nilai aktivitas
siswa di atas, maka dapat di simpulkan bahwa nilai aktivitas belajar siswa
dapat dikategorikan cukup aktif dengan nilai rata-ratanya adalah 2,28 sehingga
belum mencapai indikator keberhasilan seperti apa yang diharapkan pada
indikator keberhasilan.
2.
Pengamatan terhadap Aktivitas Guru Siklus I
Tabel Hasil Pengamatan Aktivitas
Guru Siklus I
No
|
Aktivitas yang dinilai
|
Skor
|
1
|
Mempersiapkan siswa
|
3
|
2
|
Memberian appersepsi kepada siswa
|
3
|
3
|
Membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar
|
2
|
4
|
Menyampaikan materi pada siswa
|
3
|
5
|
Penggunaan penerapan metode drill
dengan teknik olimpiade matematika
|
4
|
6
|
Pengaturan waktu dalam kegiatan berlangsung
|
1
|
7
|
Pendampingan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung
|
3
|
8
|
Membimbing siswa dalam belajar
|
3
|
9
|
Kemampuan menciptakan suasana kelas yang kondusif
|
2
|
10
|
Bersama-sama siswa membuat kesimpulan
|
1
|
Jumlah skor
|
25
|
|
Banyak indikator
|
10
|
|
Rata-rata Keseluruhan
|
2,5
|
|
Kategori
|
Cukup Bagus
2,085 ≤ 2,5 < 2,915
|
|
Hasil
yang didapat dalam MI dan SDI, pada siklus I adalah MI = 2,5 dan SDI = 0,83, maka hasil yang dihitung oleh peneliti tentang hasil
aktivitas guru dapat lihat pada table di bawah ini:
Tabel Konversi Penilaian Aktivitas Guru
Interval
|
Nilai
|
Kategori
|
MI + 1,5 SDI ≤ Ag
|
3,7 ≤ Ag
|
Bagus Sekali
|
MI + 0,5 SDI ≤ Ag < MI + 1,5
SDI
|
2,9 ≤ Ag < 3,7
|
Bagus
|
MI – 0,5 SDI ≤ Ag < MI + 0,5
SDI
|
2,1 ≤ Ag < 2,9
|
Cukup Bagus
|
MI – 1,5 SDI ≤ Ag < MI – 0,5
SDI
|
1,3 ≤ Ag < 2,1
|
Kurang Bagus
|
Ag < MI – 1,5 SDI
|
Ag < 1,3
|
Sangat Kurang Bagus
|
Berdasarkan
dari tabel di atas, maka dapat dilihat dengan menggunakan rumus aktivitas guru
adalah sebagai berikut:
Yang diketahui untuk mencari nilai
dari aktivitas guru adalah:
Jumlah
Skor = 25
Banyak
Indikator = 10
Maka,
untuk menentukan niali dari aktivitas guru adalah:
Berdasarkan hasil dari nilai aktivitas
guru di atas, maka dapat di simpulkan bahwa nilai aktivitas guru dapat
dikategorikan cukup bagus dengan nilai rata-ratanya yang di dapat pada siklus I
adalah 2,5 sehingga belum mencapai indikator keberhasilan seperti apa yang
diharapkan pada indikator keberhasilan.
Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasinya
menunjukkan belum mencapai hasil yang memuaskan, dapat dilihat dari ketuntasan
hasil belajar matematika siswa hanya mencapai 66,67% dari standar ketuntasan
>85%, maka perlu dilakukan perbaikan terhadap kendala-kendala yang terjadi
pada siklus I dan akan dilanjutkan ke siklus II.
Siklus
II
Pelaksanaan pada siklus II ini
dilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya diantaranya tahap perencanaan,
pelaksanaan, hasil evaluasi siklus II, hasil pengamatan aktivitas belajar siswa
dan hasil aktivitas guru. Siklus II dilakukan dengan 3 kali pertemuan
diantaranya 2 siklus dilakukan kegiatan belajar mengajar dan 1 siklus dilakukan
tes evaluasi hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dan hasil pengamatan
aktivitas siswa dan aktivitas guru dapat dilihat pada uraian dibawah ini:
Data
Hasil Belajar Siswa
Jumlah
skor yang diperoleh siswa (∑x) = 1820
Banyaknya
siswa (n) =
24
Maka
nilai rata-ratanya (M) adalah
Sehingga
dalam indikator keberhasilan tindakan kelas adalah sebagai berikut:
Diketahui,
(Z)
Jumlah siswa yang memperoleh nilai dari ≥ 70 adalah 23
(X)
Jumlah Siswa yang mengikuti tes adalah 24
Sehingga
dapat dilihat,
a.
Jumlah siswa yang tuntas adalah 23 orang
b.
Jumlah siswa yang tidak tuntas adalah 1 orang
c.
Jumlah siswa yang mengikuti tes adalah 24
d.
Ketuntasannya adalah 95,83%.
Berdasarkan indikator ketuntasan yang
ditetapkan yaitu ≥ 85%, yaitu 95,83%, maka pada hasil evaluasi siklus II sudah
mencapai standar ketuntasan hasil belajar siswa yang baik. Sehingga dalam
penelitian tindakan kelas ini tidak perlu melanjutkan lagi pada siklus
berikutnya, karna pada siklus II di ini berhasil mencapai nilai ketuntasan yang
baik.
Hasil
Pengamatan
Proses
pengamatan didalam penelitian ini dilakukan oleh pengamat dimana pengamatan
dilakukan oleh guru bidang studi yang mengajar matematika, dari hasil
pengamatan tersebut terdapat hasil antara lain:
1.
Pengamatan Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Siklus
II
Tabel Hasil Pengamatan terhadap
Aktivitas Siswa Siklus II
No
|
Aktivitas yang dinilai
|
Skor
|
1
|
Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
|
4
|
2
|
Interaksi siswa dengan guru
|
4
|
3
|
Kerjasama antar kelompok
|
4
|
4
|
Interaksi siswa dengan siswa
|
4
|
5
|
Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok
|
4
|
6
|
Aktivitas siswa dalam melakukan pembelajaran
|
4
|
7
|
Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil belajar
|
4
|
Jumlah skor
|
28
|
|
Banyak indikator
|
7
|
|
Rata-rata keseluruhan
|
4
|
|
Kategori
|
Aktif
3,5 ≤ 4
< 4,5
|
|
Hasil
yang didapat dalam MI dan SDI, pada siklus I adalah MI = 3 dan SDI = 1, maka hasil yang dihitung oleh peneliti tentang hasil
aktivitas belajar siswa dapat lihat pada table di bawah ini:
Tabel Konversi Penilaian
Aktivitas Siswa.
Interval
|
Nilai
|
Kategori
|
MI + 1,5 SDI ≤ As
|
4,5 ≤ As
|
Aktif Sekali
|
MI + 0,5 SDI ≤ As < MI + 1,5 SDI
|
3,5 ≤ As < 4,5
|
Aktif
|
MI – 0,5 SDI ≤ As < MI + 0,5
SDI
|
2,5 ≤ As < 3,5
|
Cukup Aktif
|
MI – 1,5 SDI ≤ As < MI – 0,5
SDI
|
1,5 ≤ As < 2,5
|
Kurang Aktif
|
As < MI – 1,5 SDI
|
As < 1,5
|
Sangat Kurang Aktif
|
Berdasarkan
dari tabel di atas, dapat dilihat dengan menggunakan rumus aktivitas belajar
siswa adalah sebagai berikut:
Yang
diketahui untuk mencari nilai dari aktivitas belajar siswa adalah:
Jumlah
Skor = 28
Banyak
Indikator = 7
Maka,
untuk menentukan niali dari aktivitas siswa adalah:
Berdasarkan hasil dari nilai aktivitas
siswa di atas, maka dapat di simpulkan bahwa nilai aktivitas belajar siswa
dapat dikategorikan aktif dengan nilai rata-ratanya adalah 4 sehingga sudah
mencapai indikator keberhasilan seperti apa yang diharapkan pada indikator
keberhasilan.
2.
Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru Siklus II
Tabel Hasil Pengamatan Aktivitas
Guru Siklus II
No
|
Aktivitas yang dinilai
|
Skor
|
1
|
Mempersiapkan siswa
|
4
|
2
|
Memberian appersepsi kepada siswa
|
3
|
3
|
Membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar
|
3
|
4
|
Menyampaikan materi pada siswa
|
4
|
5
|
Penggunaan Metode drill dengan
teknik evaluasi olimpiade matematika
|
4
|
6
|
Pengaturan waktu dalam kegiatan berlangsung
|
4
|
7
|
Pendampingan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung
|
3
|
8
|
Membimbing siswa dalam belajar
|
4
|
9
|
Kemampuan menciptakan suasana kelas yang kondusif
|
3
|
10
|
Bersama-sama siswa membuat kesimpulan
|
3
|
Jumlah skor
|
35
|
|
Banyak indikator
|
10
|
|
Rata-rata Keseluruhan
|
3,5
|
|
Kategori
|
Bagus
2,915 ≤ 3,5 < 3,745
|
|
Hasil yang
didapat dalam MI dan SDI, pada siklus I adalah MI = 2,5 dan SDI = 0,83, maka hasil yang dihitung oleh peneliti tentang hasil
aktivitas guru dapat lihat pada table di bawah ini:
Tabel Konversi Penilaian Aktivitas Guru.
Interval
|
Nilai
|
Kategori
|
MI + 1,5 SDI ≤ Ag
|
3,7 ≤ Ag
|
Bagus Sekali
|
MI + 0,5 SDI ≤ Ag < MI + 1,5
SDI
|
2,9 ≤ Ag < 3,7
|
Bagus
|
MI – 0,5 SDI ≤ Ag < MI + 0,5
SDI
|
2,1 ≤ Ag < 2,9
|
Cukup Bagus
|
MI – 1,5 SDI ≤ Ag < MI – 0,5
SDI
|
1,3 ≤ Ag < 2,1
|
Kurang Bagus
|
Ag < MI – 1,5 SDI
|
Ag < 1,3
|
Sangat Kurang Bagus
|
Berdasarkan
dari tabel di atas, maka dapat dilihat dengan menggunakan rumus aktivitas guru
adalah sebagai berikut:
Yang
diketahui untuk mencari nilai dari aktivitas guru adalah:
Jumlah
Skor = 35
Banyak
Indikator = 10
Maka,
untuk menentukan niali dari aktivitas guru adalah:
Berdasarkan hasil dari nilai aktivitas
guru di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai aktivitas guru dapat
dikategorikan bagus dengan nilai rata-ratanya yang didapat pada siklus II
adalah 3,5 sehingga sudah mencapai indikator keberhasilan seperti apa yang
diharapkan pada indikator keberhasilan.
D.
Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah ditetapkan sebelumya dengan diawali
pada perencanaan pelaksanaan, pelaksanaan tindakan, Pengamatan, dan refleksi.
Penelitian tindakan kelas ini juga dilakukan
dalam dua siklus dengan menggunakan penerapan metode drill dengan teknik olimpiade matematika pada materi bilangan
bulat, operasi hitung bilangan bulat dan operasi hitung campuran pada bilangan
bulat. Materi bilangan bulat yang disampaikan yaitu siklus I tentang materi
pengertian dan perhitungan dengan menggunakan garis bilangan bilangan bulat dan
operasi hitung bilangan bulat, sedangkan siklus II yaitu pada materi operasi
hitung campuran pada bilangan bulat. Berdasarkan hasil analisis tindakan dan
hasil evaluasi pada siklus I diketahui bahwa ketuntasan belajar belum mencapai
seperti yang diharapkan. Hal ini ditunjukan oleh hasil evaluasinya yaitu
persentase ketuntasan adalah 95,83% sehingga sebelum melakukan
pembelajaran ke siklus berikutnya dilakukan upaya perbaikan dan penyempurnaan
terlebih dahulu dengan melakukan diskusi dan membimbing siswa yang mendapat
nilai kurang dari 60 dengan bimbingan secara khusus atau individual. Adapaun
hasilnya adalah dengan lebih termotivasi dan antusiasnya siswa dalam bertanya
baik kepada temannya maupun kepada guru. Dan juga dapat terlihat pada saat
siswa-siswa mengerjakan soal latihan setelah berdiskusi dan memberikan
bimbingan. Tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki kekurangan yang ada
pada siklus I yaitu guru sebelum memulai masuk ke materi, diberikan terlebih
dahulu pertanyaan atau pengaitan materi yang akan dipelajari dengan materi
sebelumnya dan kaitanya dalam kehidupan sehari-hari. Berusaha mengarahkan siswa
untuk mengerjakan tugas rumah agar dikumpulkan pada pertemuan berikutnya, agar
mereka ada persiapan dari rumah. Mengontrol dan mengawasi siswa dalam
mengerjakan LKS. Contoh soal sebaiknya diberikan contoh-contoh yang berkaitan
dalam kehidupan sehari-hari. Penyampaian materi harus menyesuaikan dengan daya
serap siswa.
Setelah dilakukan tindakan pada siklus
II yang mengacu pada perbaikan tindakan dari siklus I diperoleh hasil yang
lebih baik. Ini ditunjukan dari hasil evaluasi akhir siklus dimana persentase
ketuntasan klasikal adalah 95,83%. Hal ini berarti tindakan pada siklus II
sudah mencapai standar ketuntasan klasikal 85%. Dengan demikian tidak perlu
untuk melakukan pada siklus selanjutnya.
Dari proses tindakan dan hasil yang
diperoleh dari siklus I dan siklus II, menunjukkan hasil yang baik. Berarti
penerapan metode drill dengan teknik
olimpiade matematika dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika khususnya pada penelitian
ini adalah pada materi bilangan bulat ataupun dengan materi-materi lainnya.
Setelah melakukan penelitian tersebut,
peneliti melihat suasana kelas lebih hidup karena partisipasi siswa dalam
proses belajar mengajar sangat aktif. Berbagi ide terlihat saat siswa
berdiskusi menyelesaikan soal-soal dalam LKS. Ide-ide yang dikeluarkan siswa
termasuk dalam penyelesaian jawaban soal yang diberikan.
Sehingga dalam penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode drill dengan
teknik evaluasi olimpiade matematika dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa pada materi bilangan
bulat kelas VII-A SMPN I Bolo Tahun Pelajaran 2013/2014.
E.
Kesimpulan
1.
Penerapan
metode drill dengan teknik evaluasi
olimpiade ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi
bilangan bulat kelas VII-A tahun pelajaran 2013/2014 yaitu pada siklus I dengan
nilai prosentase ketuntasan klasikal adalah 66,67% sehingga naik 29,16% menjadi
95,83% pada siklus II. Dimana porsentase pada siklus II sudah mencapai kriteria
yang ditetapkan yakni 95,83% > 85%.
2.
Penerapan
metode drill dengan teknik evaluasi
olimpiade ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi
bilangan bulat kelas VII-A tahun pelajaran 2013/2014 yaitu pada peningkatan
aktivitas siswa pada siklus I, aktivitas siswa hanya mencapai kategori cukup
aktif dengan nilai rata-rata yang diperoleh adalah 2,28 sehingga rata-ratanya
naik 1,72 menjadi nilai rata-ratanya pada siklus II adalah 4 dan dikategorikan
Aktif.
3.
Penerapan
metode drill dengan teknik evaluasi
olimpiade ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi
bilangan bulat kelas VII-A tahun pelajaran 2013/2014 yaitu pada peningkatan
aktivitas guru pada siklus I, aktivitas guru hanya mencapai kategori cukup
bagus dengan nilai rata-rata yang diperoleh adalah 2,5 sehingga rata-ratanya
naik 1,0 menjadi nilai rata-ratanya pada siklus II adalah 3,5 dan dikategorikan
Aktif.
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus,
Taman. (2008). Pembelajaran Aktif. Yokyakarta:
Genta Pres.
Hamalik. (1999). Interaksi
dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajagrafindo Persada: Jakarta.
Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri.
(2008). Matematika Konsep dan Aplikasinya
Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: CV. Usaha Makmur.
Rahmawati, Sigit Miftah. (2009).
Studi Kooperatif Tingkat Kemampuan Daya
Serap Siswa Dalam pembelajaran Matematika dengan Metode NHT dan Metode Drill
Pada siswa Kelas VIII SMPN I Klaten. (skripsi)
Rahmi. (2012). Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika
Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads together)
Pada Pokok Bahasan Bangun Datar Siswa Kelas VII-4 SMPN I Parado tahun Pelajaran
2012/201 2(Skripsi). Bima: STKIP taman Siswa Bima.
Saputra.
R. Ridwan Hasan. (2002). Startegi Sukses
Olimpiade Matematika SD Tingkat Nasional. Pdf.
Sardiman. (1967). Interaksi
dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru. Rajawali:
Jakarta
Simangunsong, Wilson dan Sukono.
(2006). Matematika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Sholahudin, (2010). http://sholahuddin.edublogs.org/2010/06/17/metode-drill-dan-pembelajaran-matematika-1/. Di akses pada tanggal
17-06-2013.
Sudjana,
Nana. (2008). Penilaian Hasil Belajar
Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Tindakan. Bandung:
Alfabeta, cv.
Sulistyayarini. (2011). Penerapan Metode Pembelajaran Metode Drill
(Latihan) Untuk meningkatkan Kemampuan Menggambar Bentuk benda Alam Mata
Pelajaran Seni Budaya Pada Siswa Kelas VII D SMPN II Cawas Klaten Tahun
Pelajaran 2012/2013. Skripsi
Suparman dan Sukanto. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Penerbit Universitas Terbuka.
Syafrudin. (2007). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
(Time Games Tournament) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI SDN
Pali Sila Kecamatan Bolo Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2010/2011. Bima:
STKIP Taman Siswa Bima.
Usman, Ahmad. (2008). Mari Belajar Meneliti. Yokyakarta: Genta
Pres.
Winataputra, S. Udin. Dkk.
(2005). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Penerbit Uniersitas Terbuka.
Wiworo. (2004). Olimpiade Sains Nasional Matematika SMP. Yokyakarta:
PPPG Matematika.
Wiworo. (2004). Olimpiade Matematika dan IPA Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Yokyakarta: PPPG Matematika.
Data yang berkaitan di atas dapa langsung download di SINI yan !!!!
Data yang berkaitan di atas dapa langsung download di SINI yan !!!!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar