/*

Jumat, 10 Februari 2017

“Keakraban Anak Sekolah Dasar Dengan Makhluk Halus/Supernatural (Studi Kasus Pada Anak Sekolah Dasar).


Adi Apriadi Adiansyah


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Anak merupakan makhluk yang diciptakan dengan perbagai kemampuan. Kemampuan dasar anak usia sekolah dasar meliputi kemampuan dasar fisik motorik, bahasa, kognitif dan kemampuan yang bisa melihat hal-hal yang gaib. Kemampuan dasar anak ini penting untuk dikembangkan pada usia ini. Periode usia dasar ini begitu penting untuk perkembangan anak terutama untuk mengembangkan anak yang memeliki kemmapuan dan keterampilan. Perlunya pengembangan kemampuan ini karena aktivitas yang dilakukan anak akan berpengaruh pada perkembangan anak selanjutnya, misalnya anak yang tidak dibiasakan dengan kegiatan hal-hal yang di luar dari kasat mata maka mereka akan menimbulkan pemikiran yang aneh-aneh.

Berbagai bentuk pemikiran-pemikiran yang muncul di luar kasat mata terjadi di wilayah pendidikan sekolah dasar misalnya anak yang memiliki kesulitan belajar bahkan anak yang memiliki kemampuan bisa melihat makhluk gaib. Menurut pendapat Abdullah bin Mas’ud “gaib” adalah sesuatu yang tidak bisa diindera atau dilihat dengan kasat mata (tidak nampak)[1], sedangkan “makhluk” berasal dari kata bahasa Arab yang berarti “yang diciptakan”. Jadi maksud dari makhluk gaib (makhluk halus) adalah makhluk yang tidak kasat mata, yakni makhluk yang tidak dapat dijangkau oleh panca indera manusia.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru Bidang Studi di Sekolah Dasar Negeri Rada Kecematan Bolo Kabupaten Bima bahwa terdapat salah satu anak yang memiliki kemampuan yang dapat melihat makhluk halus, dan seorang anak tersebut duduk dibangku kelas V (lima). Ketika anak mulai belajar untuk mendapat ilmu pengetahuan dari seorang gurunya. Dari situ guru merasa aneh melihat seoarang siswa “Perempuan” yang bermain boneka sendiri diperumahan kosong sambal berbicara dan tersenyum. Guru selalu memperhatikan peristiwa-peristiwa tersebut pas jam istrahat. Siswa lainpun melihat dan menyaksikan peristiwa tersebut sampai menceritakan kepada ibu guru tersebut dan siswa-siswa yang lainpun menganggapnya kaluar dia sudah gila karna dia berbicara sendiri sambal tersenyum.[2]
Menurut beberapa tokoh orang yang mempunyai kemampuan melihat mahluk halus, ada juga berasal dari orang yang digaibkan oleh Allah Swt. biasanya ia mempunyai hubungan keturunan darah dengan orang-orang gaib dari tokoh-tokoh terkemuka yang berpindah tempat atau menjadi gaib seperti para tokoh agama, para tokoh kerajaan, atau datuk-datuk yang kehadirannya dapat dirasakan melalui gangguan kepada manusia atau dengan jalan merasuki raga orang-orang tertentu.[3] Sehingga ia pun mempunyai kelebihan. Hal ini sangat dipercaya oleh masyarakat Bima, khususnya masyarakat Desa Rada Kecamatan Bolo Kabupaten Bima.
Dalam kepercayaan masyarakat Desa Rada Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, manusia ini adalah makhluk sosial, yang tidak akan mampu menjalankan kehidupan ini dengan sendiri. Perlu bantuan dengan sesama manusia atau makhluk. Selain memerlukan bantuan orang lain, masyarakat Desa Rada Kecamatan Bolo Kabupaten Bima juga mempercayai bahwa makhluk gaib itu juga bisa berinteraksi dengan manusia atau kata lain mereka juga bersosialisasi dengan manusia.[4]
Sebagaimana di atas, nampaklah kebudayaan masyarakat Desa Rada Kecamatan Bolo Kabupaten Bima yang masih berkembang secara paralel dengan sejarah asal-usul orang Desa Rada Kecamatan Bolo di Kabupaten Bima. Masyarakat Desa Rada Kecamatan Bolo Kabupaten Bima dikenal sebagai penganut agama Islam. Tapi dalam ritual-ritual tertentu terkadang ada terdapat kepercayaan lain, yakni adanya unsur kebudayaan atau kepercayaan lama yang mereka warisi dari nenek moyang mereka. Di antara warisan kebudayaan itu adalah kepercayaan terhadap makhluk gaib. Makhluk gaib juga bisa mengganggu manusia seperti kesurupan, kepidaraan, dipingit dan sebagainya. Bahkan dikalangan siswa sekalipun juga mempercayainya seperti kepercayaan orang Desa Rada Kecamatan Bolo Kabupaten Bima tersebut, serta sebahagian dari mereka ada yang mempunyai hubungan akrab dengan makhluk supernatural (gaib).
Jadi fenomena yang terdapat di masyarakat Desa Rada Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, yaitu orang yang mempunyai hubungan akrab dengan makhluk supernatural, juga terdapat dikalangan siswa di sekolah dasar. Kebanyakan dari mereka mempunyai supernatural berasal dari keturunan keluarga yang terdahulu (mempunyai hubungan darah). Makhluk gaib ini yang menjaga mereka dan bisa membantu mereka, sehingga mereka ini mempunyai kelebihan tersendiri (khusus), seperti bisa melihat dan berinteraksi dengan makhluk gaib yang ada disekitar mereka, mengeluarkan atau menyembuhkan orang yang sedang kerasukan atau sakit, memijat dan sebagiannya.
Siswa yang mempunyai keturunan darah dari kalangan keluarga yang memelihara roh-roh, seperti jin, setan dan sebagainya (makhluk supernatural). Mereka bisa membantu orang yang memeliharanya serta keturunannya akan digampirinya. Mereka yang seperti ini, mempunyai hubungan yang sangat erat, sehingga sulit untuk dipisahkan, apalagi dari keturunan. Makhluk gaib yang berasal dari jenis tersebut, jika seseorang itu tidak mensetujui akan kehendaknya seperti hendak bagampir dengan siswa tersebut, maka ia akan selalu diganggunya, seperti sering kerasukan (kesurupan), melihat hal-hal yang gaib yang menakutkan dan semacamnya.
Jadi berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang lebih dalam lagi sehubungan dengan permasalahan tersebut dan akan dimuat dalam suatu karya ilmiah dalam bentuk proposal penelitian, yang diberi judul: “Keakraban Anak Sekolah Dasar Dengan Makhluk Halus/Supernatural (Studi Kasus Pada Anak Sekolah Dasar).
B.    Fokus dan Subfokus Penlitian
Peneliti menetapkan fokus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.     Siswa dapat melihat makhluk halus di Sekolah Dasar
2.     Siswa memiliki kemampuan melihat makhluk halus
C.    Rumusan Masalah
Untuk kelancaran atau supaya lebih terarahnya penulisan ini, maka kiranya perlu adanya rumusan masalah, yaitu sebagaimana berikut :
1.     Apa saja faktor penyebab terjadinya hubungan Siswa SDN Rada dengan makhluk supernatural?
2.     Bagaimana bentuk dan manfaat hubungan Siswa SDN Rada dengan makhluk supernatural?
D.    Tujuan Penelitian dan Signitifikansi Penelitian
1.     Tujuan Penelitian
a.     Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya hubungan keakraban Siswa SDN Rada dengan makhluk supernatural.
b.     Untuk mengetahui bentuk dan manfaat hubungan keakraban Siswa SDN Rada dengan makhluk supernatural.
2.     Signifikansi Penelitian.
a.     Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai tambahan pengetahuan, informasi, dan memperluas khazanah ilmu pengetahuan, terutama dalam pengetahuan dikalangan masyarakat Desa Rada Kecamatan Bolo Kabupaten Bima.
b.     Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran dan informasi bagi para guru dan para Siswa SDN Rada
c.      Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran dan informasi bagi masyarakat Muslim, khususnya Siswa SDN Rada dalam rangka pembinaan Iman dan Tauhid sesuai dengan Aqidah Islam yang murni agar jangan sampai tercampur dengan paham-paham yang bertentangan dengan sumber hukum Islam, Alquran dan Hadis.


BAB II
KAJIAN TEORETIK

A.     Deskipsi Konseptuan Fokus dan Subfokus Penelitian
Menurut pengertian Abdullah bin Mas’ud, “gaib” adalah sesuatu yang tidak bisa diindera atau dilihat dengan kasat mata (tidak nampak)[5], sedangkan “makhluk” berasal dari kata bahasa Arab yang berarti “yang diciptakan”. Jadi maksud dari makhluk gaib[6] adalah makhluk yang tidak kasat mata, yakni makhluk yang tidak dapat dijangkau oleh panca indera manusia.
Makhluk Supernatural (gaib), adalah makhluk tidak kasaf dari mata, hanya makhluk-makhluk tertentu saja yang mampu melihatnya, tetapi makhluk gaib ini mempunyai hal yang mistik yang kadang-kadang bisa dibutuhkan oleh manusia. Makhluk gaib bisa juga dikatakan makhluk halus tapi bukan berarti makhluk yang mempunyai tubuh kecil (halus), maksud dari halus disini adalah orang yang tidak kasaf oleh mata, orang gaib tersebut merupakan bentuk dari hal yang tidak semua orang mempercayainya.[7]
Dalam ajaran Islam dikenal kepercayaan terhadap sesuatu yang gaib, umumnya berkenaan dengan persoalan rukun iman, yang merupakan akidah Islam. Khusus mengenai makhluk gaib, biasanya ini berhubungan dengan makhluk yang bernama malaikat, jin, iblis atau setan.[8] Mereka ini mempunyai peran masing-masing dan Allah SWT. menciptakannya dalam keadaan berbeda-beda. Berikut masalah jenis-jenis atau golongan makhluk gaib dalam pandangan Islam.
Makhluk gaib adalah salah satu yang diciptakan Allah Swt. dari nyala api. Banyak sekali ayat Alquran dan hadis Rasulullah saw. yang secara pasti dan akurat menunjukkan bahwa bangsa jin diciptakan dari nyala api. Seperti firman Allah Swt. dalam Q.S. ar-Rahman 55:15.
t,n=yzur ¨b!$yfø9$# `ÏB 8lÍ$¨B `ÏiB 9$¯R ÇÊÎÈ  
Adapula yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Ahmad dari Ummul Mukminin Aisyah r.a. yang berkata, bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Para malaikat diciptakan dari cahaya, bangsa jin diciptakan dari nyala api, dan adam diciptakan dari sesuatu yang telah digambarkan kepada kalian (tanah liat)”. [9]
Berdasarkan ayat dan hadis di atas, orang beriman wajib meyakini akan hal-hal yang gaib, seperti beriman kepada Allah Swt. malaikat, dan hari akhir, termasuk juga meyakini adanya jin di alam ini. Karena keberadaan jin itu hakikat bukan khurafat. Bangsa jin sudah tidak asing lagi bagi kita, sekalipun wujudnya tidak kasat mata, namun dampak perbuatannya sering bisa dirasakan dan dilihat secara nyata oleh manusia.[10] Kita perumpakan seperti angin yang ada disekitar kita, kita tidak bisa melihat bentuk angin tersebut, namun kita bisa merasakan angin itu. Sama halnya juga dengan keberadaan bangsa jin.
Masalah bentuk jin secara lahir, tentu saja tidak bisa disamakan dengan bentuk manusia. Yakni jin itu berbentuk sesuatu, tetapi bentuk yang dimaksud sifatnya abstrak. Karenanya jin dapat memasuki dan menempati ruang yang tidak sama dengan bentuk dirinya. Misalnya saja jin bisa masuk ketubuh manusia. Meskipun bentuknya tidak sama dengan bentuk manusia, namun jin bisa dengan mudah untuk memasukinya. Begitu pula jika yang masuk lebih dari satu jin. Mereka tidak akan saling terjepit layaknya manusia yang masuk ke dalam ruang yang kecil dengan cara bersamaan.
B.    Hasil Penelitian yang Relevan
Setelah penulis melakukan kajian pustaka dengan mencari naskah hasil penelitian terdahulu, penulis menemukan beberapa naskah yang berbetuk skripsi yang membahas tentang orang yang mempunyai hubungan serta akrab dengan makhluk gaib (supernatural), yaitu:
Penelitian yang ditulis oleh Mini Hidayat yang berbentuk skripsi, dari Fakultas Ushuluddin dan Humaniora. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2001 yang berjudul “Pengkultusan Terhadap Saudara Gaib di Kelurahan Antasari Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara”. Penelitian ini membahas masalah pengkultusan saudara gaib yang lahir bersama bayi dan dipercaya hilang atau pindah ke alam gaib. Saudara gaib ini dipercaya dapat memberikan bantuan dan perlindungan kepada saudaranya yang hidup di alam nyata.
Sedangkan penelitian yang dilakukan dalam bentuk skripsi oleh Noor Silan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora pada tahun 2001 berjudul, “Persepsi Ulama Tentang Persahabatan Manusia dengan Buaya Di Kelurahan Sungai Lulut Banjarmasin”. Penelitian ini lebih memfokuskan kepada pendapat atau pandangan ulama terhadap masyarakat yang memiliki peliharaan atau keturunan pemelihara binatang buaya di Kelurahan Sungai Lulut yang dianggap oleh masyarakat binatang tersebut memiliki kekuatan
Selain itu, ada juga penelitian yang dilakukan oleh Arbainah Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (skripsi) pada tahun 2002 yang berjudul “Perilaku Keluarga Terhadap Saudara Gaib Bayi di Kelurahan Belitung Utara Kecamatan Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin”. Dinisi peneliti lebih menitik beratkan pembahasan masalah perilaku keluarga terhadap saudara gaib yang lahir bersama bayi seperti tubaniah camariah, tambuniah dan uriah yang dipercaya dapat mengganggu bayi.
DAFTAR PUSTAKA

Ipansyah, M. Ag, dkk. (2010). Bagampiran dan Pemakaian Jimat dalam Masyarakat Banjar. Banjarmasin: Antasari Press

M. Suriansyah Ideham, dkk. (2011). Urang Banjar dan Kebudayaannya. Banjarmasin: Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Program Pascasarjana UNJ. (2016). Buku Pedoman Penulisan Tesis & Disertasi. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta

Rahmad Hidayat. (2014). Kekerabatan dengan Makhluk Astral. Yokyakarta: Aswaja Pressindo.

Wahid Abdullah Bali. (2011). Wiqaayatul Insan Minal Jinni was Syaithan. Sarwedi MA Hasibuan.

Wajidi. (2011). Akulturasi Budaya. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher

Yahya Saleh Basamalah. (1991). Manusia dan Alam Gaib. Jakarta: Pustaka Firdaus

Yasir Amri dan Syahirul Alim al-Adib. (2013). Sendiri Mengusir Gangguan Jin. Solo: Aqwam





[1] Rahmad Hidayat, Kekerabatan dengan Makhluk Astral, (Yokyakarta: Aswaja Pressindo, 2014) hal 15
[2] Guru matapelajaran SDN Rada Kecamatan Bolo Kabupaten Bima NTB.
[3] Wajidi, Akulturasi Budaya, (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2011), h. 20
[4] M. Suriansyah Ideham, dkk, Urang Banjar dan Kebudayaannya, (Banjarmasin: Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, t.th), h. 67.
[5] Yasir Amri dan Syahirul Alim al-Adib, Sendiri Mengusir Gangguan Jin, (Solo: Aqwam 2013), h. 12
[6] Sering yang kita dengan dengan sebutan “makhluk halus”
[7] Yahya Saleh Basamalah, Manusia dan Alam Gaib, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1991), h. 198- 199
[8] Ipansyah, M. Ag, dkk, Bagampiran dan Pemakaian Jimat dalam Masyarakat Banjar, (Banjarmasin: Antasari Press, 2010), h. 65.
[9] Wahid Abdullah Bali, Wiqaayatul Insan Minal Jinni was Syaithan, terj. Sarwedi MA Hasibuan, Ruqyah, h. 24-25
[10] Yasir Amri dan Syahirul Alim al-Adib, Sendiri Mengusir Gangguan Jin, h. 12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar