/*

Jumat, 10 Februari 2017

ACCELERATION


Adi Apriadi Adiansyah


"ACCELERATION"

Pendidikan adalah usaha sadar untuk memanusikan manusia, sebagai jembatan untuk membuat manusia itu menjadi pintar agar dapa meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya. Salah satu untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayah sekolah adalah pembelajaran. Memalui pembelajaran di sekolah ini para peserta didik dapat meningkatkan prestasi yang dimilikinya. Melaui peningkatan prestasi tersebut sekolah menjalankan kurikulum akseleasi sebagai bentuk hadiah percepatan studi pada peserta didik.

Definisi akselerasi menurut pendapat Colangelo (1991) menyebutkan bahwa istilah akselarasi menunjukan pada layanan yang diberikan (service dekivery), dan kurikulum yang disampaikan (curriculum delivery). Sebagian pelayanan, pengertian akselarasi termasuk juga Taman kanak-kanak atau perguruan tinggi pada Usia muda, meloncat kelas dan mengikuti pelajaran tertentu pada kelas di atasnya. Sementara itu, sebagai model kurikulum, akselarasi berarti mempercepat bahan ajar dari yang seharusnya dikuasai oles siswa saat itu. Dalam hal ini, akselarasi dapat dilakukan dalam kelas regular, ruang sumber, ataupun kelas khusus dan bentuk akselarasi yang diambil bisa telescoping dan siswa dapat menyelesaikan dua tahun atau lebih kegiatan belajarnya menjadi satu tahun atau dengan cara self-pacet studies, yaitu siswa mengatur cepatan belajarnya sendiri.
Depdiknas seperti yang dikutip Zulfan Saam, akselarasi pendidikan adalah bentuk pelayanaan yang diberikan kepada Siswa yang mempunyai kecerdasan dan kemampuan luar biasa untuk dapat menyelesaikan pendidikan lebih awal dari waktu yang telah ditentukan. Akselarasi merupakan percepatan belajar bagi siswa yang mempunyai kecerdasan dan kemampuan yang memenuhi syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan lebih singkat dari yang sudah ditentukan.

B.       Rumusan Masalah

1.        Apa yang dimaksud dengan pengertian akselerasi?
2.        Bagaimana dampak negative pada akselerasi?
3.        Bagaiman prinsip-prinsip, panduan penyelenggara dan manfaat dari akselerasi itu sendiri?
4.        Bagaimana persamaan dan perbedaan terhadap akselerasi?

C.       Tujuan

1.      Untuk mengetahui pengertian akselerasi
2.        Untuk mengetahui bagaimana dampak negative pada akselerasi
3.        Untuk mengetahui bagaiman prinsip-prinsip, panduan penyelenggara dan manfaat dari akselerasi itu sendiri
4.        Untuk mengetahui bagaimana persamaan dan perbedaan terhadap akselerasi?

  
Definisi akselerasi menurut pendapat Colangelo (1991) menyebutkan bahwa istilah akselarasi menunjukan pada layanan yang diberikan (service dekivery), dan kurikulum yang disampaikan (curriculum delivery). Sebagian pelayanan, pengertian akselarasi termasuk juga Taman kanak-kanak atau perguruan tinggi pada Usia muda, meloncat kelas dan mengikuti pelajaran tertentu pada kelas di atasnya. Sementara itu, sebagai model kurikulum, akselarasi berarti mempercepat bahan ajar dari yang seharusnya dikuasai oles siswa saat itu. Dalam hal ini, akselarasi dapat dilakukan dalam kelas regular, ruang sumber, ataupun kelas khusus dan bentuk akselarasi yang diambil bisa telescoping dan siswa dapat menyelesaikan dua tahun atau lebih kegiatan belajarnya menjadi satu tahun atau dengan cara self-pacet studies, yaitu siswa mengatur cepatan belajarnya sendiri.[1]
Menurut Felhusen, Proctor dan Black (1986) bahwa akselerasi diberikan untuk memelihara minat siswa terhadap sekolah, mendorong siswa agar mencapai prestasi akademik yang baik dan untuk menyeesaikan pendidika dalam tingkat yang lebih tinggi bagi keuntungan dirinya ataupun masyarakat.[2]
Menurut Masnipal M. (2004) mengemukakan bahwa terdapat empat hal yangberkaitan dengan makna akselrasi, yaitu:
1.    Akselerasi tidak dapat diartikan sebagai cara untuk mempercepat penyelesaian studi agar lulus lebih awal,
2.  Lebih menekankan kepada kebutuhan belajar siswa berbakat aar dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efektifitas belajar mereka
3.        Percepatan yang terjadi dalam belajar tanpa intervensi pendidikan
4.        Mengurangi kebosanan atau kejenuhan dalam belajar.[3]
Depdiknas seperti yang dikutip Zulfan Saam, akselarasi pendidikan adalah bentuk pelayanaan yang diberikan kepada Siswa yang mempunyai kecerdasan dan kemampuan luar biasa untuk dapat menyelesaikan pendidikan lebih awal dari waktu yang telah ditentukan. Akselarasi merupakan percepatan belajar bagi siswa yang mempunyai kecerdasan dan kemampuan yang memenuhi syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan lebih singkat dari yang sudah ditentukan.[4]
Dari beberapa pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa program merupakan kegiatan pelayanan pendidikan yang dirancang khusus dan diperuntukkan bagi siswa yang memiliki keberbakatan istimewa dengan kecerdasan dan minat luar biasa dibanding dengan siswa lain (siswa biasa) sehingga kegiatan belajar dapat diselesaikan diselesaikan lebih cepat.

B.       Panduan Penyelenggaraan

Beberapa panduan yang perlu diperharikan agar program akselarasi tercapai secara memadai adalah sebagai berikut:
1.        Dilakukan evaluasi psikologis yang komprehensif untuk mengetahui berfungsinya kemampuan intelektual dan kepribadian siswa, di samping tingkat penguasaan akademiknya
2.        Dibutuhkan IQ di atas 125 bagi siswa yang kurang menunjukkan prestasi akademiknya
3.        Bebas dari problem emosional dan social, yang ditunjukkan dengan adanya persistensi dan motivasi dalam belajar yang tinggi.
4.        Memliki fisik yang sehat
5.        Tidak ada tekanan dari orang tua, tetai atas kemauan anak itu sendiri
6.        Guru memiliki sifat positif terhadap siswa akseleran
7.        Guru concern terhadap kematangan social emosional siswa, yang dibuktikan dari masukan dari orang tua dan psikolog.
8.        Sebaiknya dilakukan padaawal tahun ajaran dan didukung pada pertengahan tahun ajaran
9.        Ada masa percobaan selama enam minggu yang diikuti dengan pelayanan konseling.[5]

C.      Manfaat Akselerasi

Menurut Southem dan Jones (1991) menyebutkan beberapa keuntungan dari dijalankannya program akselerasi bagi anak berbakat.
1.        Meningkatkan efisien
Siswa yang telah siap dengan bahan-bahan pengajaran dan menguasai kurikulum pada tingkat sebelumnya akan belajar lebih baik dan lebih efisien.
2.        Meningkatkan efektifitas
Siswa yang terikat belajar pada tingkat kelas yang dipersiapkan dan menguasai keterampilan-keterampilan sebelumnya merupakan siswa yang paling efektif
3.        Penghargaan
Siswa yang telah mampu mencapai tingkat tertentu sepantanya memperoleh penghargaan atas prestasi yang dicapainya.
4.        Meningkatkan waktu untuk karier
Adanya pengurangan waktu belajar akan meningkatkan produktvitas siswa, penghasilan dan kehidupan pribadinya pada waktu yang lain.
5.        Membuka siswa pada kelompok barunya
Dengan program akselerasi, siswa dimugkinkan untuk bergabung dengn siswa lain yang memiliki kemampuan intelektual dan akademis yang sama.
6.        Ekonomis
Keuntungan bagi sekolah lain ialah tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk mendidikan guru khusus anak berbakat.[6]

D.      Kelemahan pada Akselerasi

Southern dan Jones (1991) menyebutkan empat hal yang berpotensi negative dalam proses akselerasi bagi anak berbakat
1.        Segi Akademik
a.      Bahan ajar terlalu tinggi bagi siswa akseleran. Hal ini akan membuat mereka menjadi siswa tertinggal di belakang kelompok teman barunya, dan akan menjadi siswa yang berprestasi sedang-sedang saja, bahkan siswa akseleran yang gagal
b.     Bisa jadi kemampuan siswa akseleran yang terlihat melebuhi teman sebayanya hanya bersifat sementara. Dengan bertambah usiannya, kecepatan berprestasi siswa menjadi biasa-biasa saja dan sama dengan teman sebayanya. Hal ini menyebabbkan kebutuhan akselerasi menjadi tidak perlu lagi dan siswa akseleran lebih baik dilayani dalam kelompok kelas regular.
c.        Meskipun memenuhi persyaratan dalam bidang akademis, siswa akseleran kemungkinan imatur secara social, fisik dan emosional dalam kelas tertentu.
d.        Proses akselerasi menyebabkan siswa akseleran terikat pada keputusan karier lebih dini. Agar siswa dapat berprestasi baik, dibutuhkan pelatihan yang mahal dan tidak efisien untuk dirinya sebagai pemula. Bisa jadi kemungkinan buruk yang terjadi adalah karier tersebut tidak sesuaibagi dirinya.
e.   Siswaakseleran mungkin mengembangkan kedewasaan yang luar biasa tanpa adanya pengalaman yangdimiliki sebelumnya
f.   Pengalaman-pengalaman yang sesuai untukanak seusianya tidak dialami oles siswa akseleran karena tidak merupakan bagian dari kurikulum
g.        Tuntutan sebagai siswa sebagian besar pada produk akademik konvergen sehingga siswa akseleran akan kehilangan kesempatan mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan divergen.
2.        Segi Penyesuaian Sosial
a.   Siswa akan didorong untuk berprestasi dalam bidang akademiknya sehingga mereka kekurangan waktu beraktivitas dengan teman sebayanya.
b.    Siswa akan kehilangan aktivitas social yang ppenting dalam usia sebenarnya. Hal ini menyebabkan mereka menyesal kehilangan kesempatan tersebut dan akan mengarahkan dalam social maladiustment selaku orang dewasa kelak. Mereka akan mengalami hambatan gaul dengan teman sebayanya.
c.     Siswa sekelasnya yang lebih tua kemungkinan akan menolaknya, sementara itu siswa akseleran akan kehilagan waktu bermain dengan teman sebayanya. Akibatnya, siswa akan mengalami kekurangan jumlah dan frekuensi pertemuan dengan teman-temannya.
d.        Siswa sekelasnya yang lebih tua tidak mungkin setuju memberikan perhatian dan respek pada teman sekelasnya yang lebih muda usia. Hal ini menyebabkan akseleran akan kehilangan kesempatan dalam keterampilan kepemimpinan yang dibutuhkan dalam pengembangan karier dan sosialnya di masa depan.
3.        Kekurangan Kesempatan Kegiatan Ekstrakurikuler
Kebanyakan aktivitas ekstrakurikuler berkaitan erat dengan usia. Hal ini menyebabkan siswa akseleran alkan berhadapan dengan teman sekelanya yang tua dan tidak memberikan kesempatan. Hal ini menyebabkan siswa akan kehilangan kesempatan yang penting dan berharga di luar kurikulum sekolah yang normal. Akibatnya, mereka akan kehilangan pengalaman penting yang berkaitan bagi kariernya di masa depan.
4.        Penyesuaian emosional
a.       Siswa akseleran pada akhirnya akan mengalami burn out di bawah tekanan yang ada dan kemungkinan menjadi underachiever.
b.   Siswa akseleran akan mudah frustasi dengan adanya tekanan dan tuntutan berprestasi. Siswa yang mengalami sedikit kesempatan untuk membentuk persahabatan pada masanya akan menjadi terasing atau agresif terhadap orang lain.
c.    Adanya tekanan untuk berprestasi membuat siswa akseleran kehilangan kesempatan untuk mengembangkan hobi.[7]

E.       Tujuan

Secara umum penyelenggaraan program percepatan belajar bertujuan
1.        Memberikan pelayana terhadap peserta didik yang memiliki karakteristik khusus dari aspek kognitif dan efektifnya
2.        Memenuhi hak asasinya selaku peserta didik sesuai dengan kebutuhan pendidikan dirinya.
3.        Memenuhi minat intelektual dan perspektif masa depan peserta didik.
4.        Menyiapkan peserta didik menjadi pemimpin masa depan.
Sementara itu, program percepatan belajar memiliki tujuan khusus, yaitu
1.     Menghargai peserta didik yang memilii kemampuan dan keserdasan luar biasa untuk dapat menyelesaikan pendidikan lebih cepat
2.  Memacu kualitas/mutu siswa dalam meningkatkan kecerdasa spiritual, intelektual dan emosional secara berimbang
3.        Meningkatkan efektifitas dan efisien proses pembelajaran peserta didik.[8]

F.       Model Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar

Model penyelenggaraan program percepatan belajar dapat dibagi tiga. Yaitu pelayanan khusus, kelas khusus, dan sekolah khusus. Namun, kebijakan pemerintah tahun 2001/2002 adalah pendesiminasian program percepatan belajar yang dititikberatkan pada model kelas khusus. Akibatnya, peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk masuk kelas percepatan belajar dikelompokkan dalam satu kelas khusus dengan penambahan aktivitas pengayaan belaja, seperti studi bahasa asing, studi lapangan, kompetensi akademik, pelayanan masyarakat, ceramah dengan mengundang expert di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mengundang tokoh masyarakat setempat.

G.      Persamaan dan Perbedaan Kelas Akselerasi dan Kelas Biasa

Kurikulum program akselarasi memfasilitasi percepatan dan pengayaan belajar, dan dimaksudkan untuk mengembangkan siswa kea rah yang lebih positif bagi perilaku kognitif, kreativitas komitmen terhadap tugas, perilaku kecerdasan emosi, dan perilaku kecerdasan spiritual (Departemen Pendidikan Nasional, 2003)
Kurikulum yang dipakai program akselerasi dan program regular pada dasarnya adalah sama, perbedaannya terdapat dalam hal sebagai berikut (Departemen Pendidikan Nasional 2003).
1.        Persamaan Kelas Akselerasi dengan kelas Biasa (Reguler)
a.        Alokasi jam belajar tatap muka atau lama belajar diatur sama dengan program reguler dalam satu minggu.
b.        Sama-sama merupakan Pendidikan formal.
2.        Perbedaan Kelas Akselerasi dengan kelas Biasa (Reguler)
a.       Kelas Akselerasi, guru-guru terbaik sekolah, everlasting perhatian dari guru dan sekolah, didukung psikolog khusus, dan fasilitas spesial lain.
b.   Di kelas akselerasi tantangan mengajar jauh lebih berat. Sebab kita menghadapi anak yang super, dan memiliki kecerdasan di atas rata-rata.
c.   Kelas Akselerasi adalah kelas yang proses seleksinya sangat ketat. Para siswa diberi kesempatan belajar di SMP hanya dalam waktu 2 (dua) tahun saja. Berbeda dengan kelas reguler, materi pembelajaran yang diberikan di kelas akselerasi adalah hanya materi esensial.
d.     Secara umum dalam kelas akselerasi, siswa yang berbakat intelektual tinggi mendapat perlakuan khusus sehingga dapat menyelesaikan program SD, SLTP, dan SMU lebih cepat dari siswa lain.
e.     Kelas akselerasi adalah, siswa yang bakat intelektualnya tinggi dibantu secara khusus sehingga mereka mendapatkan bantuan pengajaran lebih sesuai bakatnya. Mereka akan dapat cepat lulus, diperkirakan setahun lebih awal dibanding siswa biasa. Jadi keuntungannya terletak pada akselerasipengajaran.
f.         Keuntungan keuntungan diatas kayaknya berbalik dengan kenyataan kelas leguler.[9]

H.      Prinsip-Prinsip Akselerasi

Menurut Iif dan Hendro (2011-59) menyebutkan beberapa prinsip-prinsip dari pelaksanaan program akselerasi bagi anak berbakat adalah
1.    Belajar melibatkan seluruh pikiran dan tubuh, belajar tidak hanya menggunakan otak (sadar, rasional, memakai otak kiri dan verbal), tetapi juga melibatkan seluruh tubuh/Pikiran dengan segala emosi, indera, dan sarafnya.
2.   Belajar adalah berkreasi bukan mengkonsumsi, pengetahuan bukanlah sesuatu yang diserap oleh pembelajar, melainkan sesuatu yang diciptakan pembelajar.
3.        Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan, belajar bukan hanya menyerap satu hal kecil pada satu waktu secara linear, melainkan menyerap banyak hal sekaligus.
4.       Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri (dengan umpan balik). Belajar paling baik adalah belajar dalam konteks. Kita belajar berenang dengan berenang, cara bernyanyi dengan bernyanyi.
5.    Emosi positif sangat membantu pembelajaran. Perasaan menentukan kualitas dan juga kuantitatif belajar seseorang. Perasaan positif mempercepat pembelajaran.[10]


A.      Kesimpulan

Program akseleran merupakan salah satu bentuk pelayanan pendidikan bagi anak berbakat akademik. Diharapkan program akseleran ini dapat memenuhi kebutuhan layanan pendidikan yang berbeda bagi mereka yang tergolong gifted. Penyelenggaraan program akselerasi yang benar menuntut sejumlah hal yang patut diperhatikan dengan sungguh-sungguh oleh pihak sekolah. Program akseleran memberikan keuntungan bagi anak berbakat akademik, namun juga beberapa kelmahan yang perlu diantisipasi dan dipikirkan dengan baik-baik sebelum program ini ditawarkan kepada public.

B.       Saran

Penulis mengharapkan kritikan dan saran dalam penyempurnaan makalah tentang akselerasi



 DAFTAR PUSTAKA

Hawadi, Reni Akbar, DR. (2004). “Program Percepatan Belajar bagi Anak Berbakat Intelektual Ditinjau dari Sisi Psikologis”, Akselerasi, A-Z Informasi Program Percepatan Belajar. Jakarta: Grasindo

Ali, Mohamad. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian 1: Ilmu Pendidikan Teoritis. Bandung: PT IMTIMA

Nova Yanti, S.Ag, M.Pd.I, (2004). Program Percepatan Belajar (Akselerasi) Bagi Anak Berbakat Intelektual. Di akses dari https://jurnalalishlah.wordpress.com/2014/09/06/program-percepatan-belajar-akselerasi-bagi-anak-berbakat-intelektual/., Pada Tanggal 2 Februari 2017 Pukul 00.20 WIB.

Abdul Gafur, (2013). Program Akselesrasi, di akses dari http://abdulghofar1988.blogspot.co.id/2013/06/program-akselerasi.html, pada tanggal 2 Februari 2017 pukul 00.30 WIB.





[1] Hawadi, Reni Akbar, DR. “Program Percepatan Belajar bagi Anak Berbakat Intelektual Ditinjau dari Sisi Psikologis”, Akselerasi, A-Z Informasi Program Percepatan Belajar. (Jakarta: Grasindo, 2004), halaman 4
[2] Ibid., halaman 5
[3] Ali, Mohamad. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian 1: Ilmu Pendidikan Teoritis. (Bandung: PT IMTIMA, 2007), halaman 170
[4] Nova Yanti, S.Ag, M.Pd.I, Program Percepatan Belajar (Akselerasi) Bagi Anak Berbakat Intelektual. Di akses dari https://jurnalalishlah.wordpress.com/2014/09/06/program-percepatan-belajar-akselerasi-bagi-anak-berbakat-intelektual/., Pada Tanggal 2 Februari 2017 Pukul 00.20 WIB.
[5] Hawadi, Reni Akbar, DR., halaman 6
[6] Hawadi, Reni Akbar, DR., halaman 7
[7] Hawadi, Reni Akbar, DR., halaman 8
[8] Ibid., halaman 9
[9] Abdul Gafur, Program Akselesrasi, di akses dari http://abdulghofar1988.blogspot.co.id/2013/06/program-akselerasi.html, pada tanggal 2 Februari 2017 pukul 00.30 WIB.
[10] Abdul Gafur, Program Akselesrasi, di akses dari http://abdulghofar1988.blogspot.co.id/2013/06/program-akselerasi.html, pada tanggal 2 Februari 2017 pukul 00.30 WIB

Kalian bisa Mendownload File Asli dalam bentuk PDF dan Powerpoin
Selamat Belajar Semoga Bermanfaat yahhhh !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar