Adi Apriadi Adiansyah
"ACCELERATION"
Pendidikan adalah usaha sadar untuk memanusikan
manusia, sebagai jembatan untuk membuat manusia itu menjadi pintar agar dapa
meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya. Salah satu untuk
meningkatkan mutu pendidikan di wilayah sekolah adalah pembelajaran. Memalui
pembelajaran di sekolah ini para peserta didik dapat meningkatkan prestasi yang
dimilikinya. Melaui peningkatan prestasi tersebut sekolah menjalankan kurikulum
akseleasi sebagai bentuk hadiah percepatan studi pada peserta didik.
Definisi akselerasi
menurut pendapat Colangelo (1991) menyebutkan bahwa istilah akselarasi
menunjukan pada layanan yang diberikan (service dekivery), dan kurikulum yang
disampaikan (curriculum delivery). Sebagian pelayanan, pengertian akselarasi
termasuk juga Taman kanak-kanak atau perguruan tinggi pada Usia muda, meloncat
kelas dan mengikuti pelajaran tertentu pada kelas di atasnya. Sementara itu,
sebagai model kurikulum, akselarasi berarti mempercepat bahan ajar dari yang
seharusnya dikuasai oles siswa saat itu. Dalam hal ini, akselarasi dapat
dilakukan dalam kelas regular, ruang sumber, ataupun kelas khusus dan bentuk
akselarasi yang diambil bisa telescoping dan
siswa dapat menyelesaikan dua tahun atau lebih kegiatan belajarnya menjadi satu
tahun atau dengan cara self-pacet studies, yaitu siswa mengatur cepatan
belajarnya sendiri.
Depdiknas seperti yang dikutip Zulfan Saam, akselarasi
pendidikan adalah bentuk pelayanaan yang diberikan kepada Siswa yang mempunyai
kecerdasan dan kemampuan luar biasa untuk dapat menyelesaikan pendidikan lebih
awal dari waktu yang telah ditentukan. Akselarasi merupakan percepatan belajar bagi
siswa yang mempunyai kecerdasan dan kemampuan yang memenuhi syarat untuk
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan lebih singkat dari yang sudah
ditentukan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan pengertian
akselerasi?
2.
Bagaimana dampak negative pada akselerasi?
3.
Bagaiman prinsip-prinsip, panduan
penyelenggara dan manfaat dari akselerasi itu sendiri?
4.
Bagaimana persamaan dan perbedaan terhadap
akselerasi?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian akselerasi
2.
Untuk mengetahui bagaimana dampak negative
pada akselerasi
3.
Untuk mengetahui bagaiman prinsip-prinsip,
panduan penyelenggara dan manfaat dari akselerasi itu sendiri
4.
Untuk mengetahui bagaimana persamaan dan
perbedaan terhadap akselerasi?
Definisi akselerasi menurut pendapat Colangelo (1991)
menyebutkan bahwa istilah akselarasi menunjukan pada layanan yang diberikan
(service dekivery), dan kurikulum yang disampaikan (curriculum delivery).
Sebagian pelayanan, pengertian akselarasi termasuk juga Taman kanak-kanak atau
perguruan tinggi pada Usia muda, meloncat kelas dan mengikuti pelajaran
tertentu pada kelas di atasnya. Sementara itu, sebagai model kurikulum,
akselarasi berarti mempercepat bahan ajar dari yang seharusnya dikuasai oles
siswa saat itu. Dalam hal ini, akselarasi dapat dilakukan dalam kelas regular,
ruang sumber, ataupun kelas khusus dan bentuk akselarasi yang diambil bisa telescoping dan siswa dapat menyelesaikan
dua tahun atau lebih kegiatan belajarnya menjadi satu tahun atau dengan cara
self-pacet studies, yaitu siswa mengatur cepatan belajarnya sendiri.[1]
Menurut Felhusen, Proctor dan Black (1986) bahwa akselerasi
diberikan untuk memelihara minat siswa terhadap sekolah, mendorong siswa agar
mencapai prestasi akademik yang baik dan untuk menyeesaikan pendidika dalam
tingkat yang lebih tinggi bagi keuntungan dirinya ataupun masyarakat.[2]
Menurut Masnipal
M. (2004) mengemukakan bahwa terdapat empat hal yangberkaitan dengan makna
akselrasi, yaitu:
1. Akselerasi
tidak dapat diartikan sebagai cara untuk mempercepat penyelesaian studi agar
lulus lebih awal,
2. Lebih
menekankan kepada kebutuhan belajar siswa berbakat aar dapat meningkatkan
produktivitas, efisiensi dan efektifitas belajar mereka
3.
Percepatan
yang terjadi dalam belajar tanpa intervensi pendidikan
Depdiknas seperti yang
dikutip Zulfan Saam, akselarasi pendidikan adalah bentuk pelayanaan yang
diberikan kepada Siswa yang mempunyai kecerdasan dan kemampuan luar biasa untuk
dapat menyelesaikan pendidikan lebih awal dari waktu yang telah ditentukan.
Akselarasi merupakan percepatan belajar bagi siswa yang mempunyai kecerdasan
dan kemampuan yang memenuhi syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada satuan
pendidikan lebih singkat dari yang sudah ditentukan.[4]
Dari beberapa pendapat di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa program merupakan kegiatan pelayanan pendidikan yang
dirancang khusus dan diperuntukkan bagi siswa yang memiliki keberbakatan
istimewa dengan kecerdasan dan minat luar biasa dibanding dengan siswa lain
(siswa biasa) sehingga kegiatan belajar dapat diselesaikan diselesaikan lebih
cepat.
B. Panduan
Penyelenggaraan
Beberapa panduan yang perlu diperharikan agar program
akselarasi tercapai secara memadai adalah sebagai berikut:
1.
Dilakukan evaluasi psikologis yang komprehensif untuk
mengetahui berfungsinya kemampuan intelektual dan kepribadian siswa, di samping
tingkat penguasaan akademiknya
2.
Dibutuhkan IQ di atas 125 bagi siswa yang kurang
menunjukkan prestasi akademiknya
3.
Bebas dari problem emosional dan social, yang
ditunjukkan dengan adanya persistensi dan motivasi dalam belajar yang tinggi.
4.
Memliki fisik yang sehat
5.
Tidak ada tekanan dari orang tua, tetai atas kemauan
anak itu sendiri
6.
Guru memiliki sifat positif terhadap siswa akseleran
7.
Guru concern terhadap
kematangan social emosional siswa, yang dibuktikan dari masukan dari orang tua
dan psikolog.
8.
Sebaiknya dilakukan padaawal tahun ajaran dan didukung
pada pertengahan tahun ajaran
9.
Ada masa percobaan selama enam minggu yang diikuti
dengan pelayanan konseling.[5]
C. Manfaat Akselerasi
Menurut Southem dan Jones (1991) menyebutkan beberapa keuntungan
dari dijalankannya program akselerasi bagi anak berbakat.
1.
Meningkatkan efisien
Siswa yang telah siap dengan bahan-bahan pengajaran
dan menguasai kurikulum pada tingkat sebelumnya akan belajar lebih baik dan
lebih efisien.
2.
Meningkatkan efektifitas
Siswa yang terikat belajar pada tingkat kelas yang
dipersiapkan dan menguasai keterampilan-keterampilan sebelumnya merupakan siswa
yang paling efektif
3.
Penghargaan
Siswa yang telah mampu mencapai tingkat tertentu
sepantanya memperoleh penghargaan atas prestasi yang dicapainya.
4.
Meningkatkan waktu untuk karier
Adanya pengurangan waktu belajar akan meningkatkan
produktvitas siswa, penghasilan dan kehidupan pribadinya pada waktu yang lain.
5.
Membuka siswa pada kelompok barunya
Dengan program akselerasi, siswa dimugkinkan untuk
bergabung dengn siswa lain yang memiliki kemampuan intelektual dan akademis
yang sama.
6.
Ekonomis
Keuntungan bagi sekolah lain ialah tidak perlu
mengeluarkan banyak biaya untuk mendidikan guru khusus anak berbakat.[6]
D. Kelemahan pada
Akselerasi
Southern
dan Jones (1991) menyebutkan empat hal yang berpotensi negative dalam proses
akselerasi bagi anak berbakat
1.
Segi
Akademik
a. Bahan
ajar terlalu tinggi bagi siswa akseleran. Hal ini akan membuat mereka menjadi
siswa tertinggal di belakang kelompok teman barunya, dan akan menjadi siswa
yang berprestasi sedang-sedang saja, bahkan siswa akseleran yang gagal
b. Bisa
jadi kemampuan siswa akseleran yang terlihat melebuhi teman sebayanya hanya
bersifat sementara. Dengan bertambah usiannya, kecepatan berprestasi siswa
menjadi biasa-biasa saja dan sama dengan teman sebayanya. Hal ini menyebabbkan
kebutuhan akselerasi menjadi tidak perlu lagi dan siswa akseleran lebih baik
dilayani dalam kelompok kelas regular.
c. Meskipun
memenuhi persyaratan dalam bidang akademis, siswa akseleran kemungkinan imatur
secara social, fisik dan emosional dalam kelas tertentu.
d.
Proses
akselerasi menyebabkan siswa akseleran terikat pada keputusan karier lebih
dini. Agar siswa dapat berprestasi baik, dibutuhkan pelatihan yang mahal dan
tidak efisien untuk dirinya sebagai pemula. Bisa jadi kemungkinan buruk yang
terjadi adalah karier tersebut tidak sesuaibagi dirinya.
e. Siswaakseleran
mungkin mengembangkan kedewasaan yang luar biasa tanpa adanya pengalaman
yangdimiliki sebelumnya
f. Pengalaman-pengalaman
yang sesuai untukanak seusianya tidak dialami oles siswa akseleran karena tidak
merupakan bagian dari kurikulum
g.
Tuntutan
sebagai siswa sebagian besar pada produk akademik konvergen sehingga siswa
akseleran akan kehilangan kesempatan mengembangkan kemampuan berpikir kreatif
dan divergen.
2.
Segi
Penyesuaian Sosial
a. Siswa
akan didorong untuk berprestasi dalam bidang akademiknya sehingga mereka
kekurangan waktu beraktivitas dengan teman sebayanya.
b. Siswa
akan kehilangan aktivitas social yang ppenting dalam usia sebenarnya. Hal ini
menyebabkan mereka menyesal kehilangan kesempatan tersebut dan akan mengarahkan
dalam social maladiustment selaku
orang dewasa kelak. Mereka akan mengalami hambatan gaul dengan teman sebayanya.
c. Siswa
sekelasnya yang lebih tua kemungkinan akan menolaknya, sementara itu siswa
akseleran akan kehilagan waktu bermain dengan teman sebayanya. Akibatnya, siswa
akan mengalami kekurangan jumlah dan frekuensi pertemuan dengan teman-temannya.
d.
Siswa
sekelasnya yang lebih tua tidak mungkin setuju memberikan perhatian dan respek
pada teman sekelasnya yang lebih muda usia. Hal ini menyebabkan akseleran akan
kehilangan kesempatan dalam keterampilan kepemimpinan yang dibutuhkan dalam
pengembangan karier dan sosialnya di masa depan.
3.
Kekurangan
Kesempatan Kegiatan Ekstrakurikuler
Kebanyakan
aktivitas ekstrakurikuler berkaitan erat dengan usia. Hal ini menyebabkan siswa
akseleran alkan berhadapan dengan teman sekelanya yang tua dan tidak memberikan
kesempatan. Hal ini menyebabkan siswa akan kehilangan kesempatan yang penting
dan berharga di luar kurikulum sekolah yang normal. Akibatnya, mereka akan
kehilangan pengalaman penting yang berkaitan bagi kariernya di masa depan.
4.
Penyesuaian
emosional
a. Siswa
akseleran pada akhirnya akan mengalami burn
out di bawah tekanan yang ada dan kemungkinan menjadi underachiever.
b. Siswa
akseleran akan mudah frustasi dengan adanya tekanan dan tuntutan berprestasi.
Siswa yang mengalami sedikit kesempatan untuk membentuk persahabatan pada
masanya akan menjadi terasing atau agresif terhadap orang lain.
c. Adanya
tekanan untuk berprestasi membuat siswa akseleran kehilangan kesempatan untuk
mengembangkan hobi.[7]
E. Tujuan
Secara
umum penyelenggaraan program percepatan belajar bertujuan
1.
Memberikan
pelayana terhadap peserta didik yang memiliki karakteristik khusus dari aspek
kognitif dan efektifnya
2.
Memenuhi
hak asasinya selaku peserta didik sesuai dengan kebutuhan pendidikan dirinya.
3.
Memenuhi
minat intelektual dan perspektif masa depan peserta didik.
4.
Menyiapkan
peserta didik menjadi pemimpin masa depan.
Sementara itu, program percepatan belajar
memiliki tujuan khusus, yaitu
1. Menghargai
peserta didik yang memilii kemampuan dan keserdasan luar biasa untuk dapat
menyelesaikan pendidikan lebih cepat
2. Memacu
kualitas/mutu siswa dalam meningkatkan kecerdasa spiritual, intelektual dan
emosional secara berimbang
F. Model
Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar
Model
penyelenggaraan program percepatan belajar dapat dibagi tiga. Yaitu pelayanan
khusus, kelas khusus, dan sekolah khusus. Namun, kebijakan pemerintah tahun
2001/2002 adalah pendesiminasian program percepatan belajar yang
dititikberatkan pada model kelas khusus. Akibatnya, peserta didik yang memenuhi
persyaratan untuk masuk kelas percepatan belajar dikelompokkan dalam satu kelas
khusus dengan penambahan aktivitas pengayaan belaja, seperti studi bahasa
asing, studi lapangan, kompetensi akademik, pelayanan masyarakat, ceramah
dengan mengundang expert di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mengundang tokoh masyarakat setempat.
G. Persamaan dan Perbedaan
Kelas Akselerasi dan Kelas Biasa
Kurikulum program akselarasi
memfasilitasi percepatan dan pengayaan belajar, dan dimaksudkan untuk
mengembangkan siswa kea rah yang lebih positif bagi perilaku kognitif,
kreativitas komitmen terhadap tugas, perilaku kecerdasan emosi, dan perilaku
kecerdasan spiritual (Departemen Pendidikan Nasional, 2003)
Kurikulum yang
dipakai program akselerasi dan program regular pada
dasarnya adalah sama, perbedaannya terdapat dalam hal sebagai berikut
(Departemen Pendidikan Nasional 2003).
1.
Persamaan Kelas Akselerasi dengan
kelas Biasa (Reguler)
a.
Alokasi jam belajar tatap muka atau lama
belajar diatur sama dengan program reguler dalam satu minggu.
b.
Sama-sama merupakan Pendidikan formal.
2.
Perbedaan Kelas Akselerasi dengan
kelas Biasa (Reguler)
a. Kelas Akselerasi, guru-guru terbaik
sekolah, everlasting perhatian dari guru dan sekolah, didukung psikolog khusus,
dan fasilitas spesial lain.
b. Di kelas akselerasi tantangan
mengajar jauh lebih berat. Sebab kita menghadapi anak yang super, dan memiliki
kecerdasan di atas rata-rata.
c. Kelas Akselerasi adalah kelas yang
proses seleksinya sangat ketat. Para siswa diberi kesempatan belajar di SMP
hanya dalam waktu 2 (dua) tahun saja. Berbeda dengan kelas reguler, materi
pembelajaran yang diberikan di kelas akselerasi adalah hanya
materi esensial.
d. Secara umum dalam kelas akselerasi,
siswa yang berbakat intelektual tinggi mendapat perlakuan khusus sehingga dapat
menyelesaikan program SD, SLTP, dan SMU lebih cepat dari siswa lain.
e. Kelas akselerasi adalah, siswa yang
bakat intelektualnya tinggi dibantu secara khusus sehingga mereka mendapatkan
bantuan pengajaran lebih sesuai bakatnya. Mereka akan dapat cepat lulus,
diperkirakan setahun lebih awal dibanding siswa biasa. Jadi keuntungannya
terletak pada akselerasipengajaran.
H. Prinsip-Prinsip Akselerasi
Menurut Iif dan Hendro
(2011-59) menyebutkan beberapa prinsip-prinsip dari pelaksanaan program akselerasi
bagi anak berbakat adalah
1. Belajar melibatkan seluruh pikiran dan tubuh,
belajar tidak hanya menggunakan otak (sadar, rasional, memakai otak kiri dan verbal),
tetapi juga melibatkan seluruh tubuh/Pikiran dengan segala emosi, indera, dan
sarafnya.
2. Belajar adalah berkreasi bukan mengkonsumsi,
pengetahuan bukanlah sesuatu yang diserap oleh pembelajar, melainkan sesuatu
yang diciptakan pembelajar.
3.
Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan
secara simultan, belajar bukan hanya menyerap satu hal kecil pada satu
waktu secara linear, melainkan menyerap banyak hal sekaligus.
4. Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu
sendiri (dengan umpan balik). Belajar paling baik adalah belajar dalam
konteks. Kita belajar berenang dengan berenang, cara bernyanyi dengan
bernyanyi.
5. Emosi positif sangat membantu pembelajaran.
Perasaan menentukan kualitas dan juga kuantitatif belajar seseorang. Perasaan
positif mempercepat pembelajaran.[10]
A. Kesimpulan
Program akseleran merupakan salah satu bentuk
pelayanan pendidikan bagi anak berbakat akademik. Diharapkan program akseleran
ini dapat memenuhi kebutuhan layanan pendidikan yang berbeda bagi mereka yang
tergolong gifted. Penyelenggaraan program akselerasi yang benar menuntut
sejumlah hal yang patut diperhatikan dengan sungguh-sungguh oleh pihak sekolah.
Program akseleran memberikan keuntungan bagi anak berbakat akademik, namun juga
beberapa kelmahan yang perlu diantisipasi dan dipikirkan dengan baik-baik
sebelum program ini ditawarkan kepada public.
B. Saran
Penulis mengharapkan kritikan dan saran dalam
penyempurnaan makalah tentang akselerasi
DAFTAR PUSTAKA
Hawadi, Reni Akbar, DR. (2004). “Program Percepatan Belajar bagi Anak
Berbakat Intelektual Ditinjau dari Sisi Psikologis”, Akselerasi, A-Z Informasi
Program Percepatan Belajar. Jakarta: Grasindo
Ali, Mohamad. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian 1: Ilmu Pendidikan Teoritis. Bandung:
PT IMTIMA
Nova Yanti, S.Ag, M.Pd.I, (2004). Program Percepatan Belajar (Akselerasi) Bagi
Anak Berbakat Intelektual. Di akses dari https://jurnalalishlah.wordpress.com/2014/09/06/program-percepatan-belajar-akselerasi-bagi-anak-berbakat-intelektual/., Pada Tanggal
2 Februari 2017 Pukul 00.20 WIB.
Abdul Gafur, (2013). Program Akselesrasi, di akses dari http://abdulghofar1988.blogspot.co.id/2013/06/program-akselerasi.html, pada tanggal 2 Februari 2017 pukul 00.30
WIB.
[1] Hawadi, Reni Akbar, DR. “Program
Percepatan Belajar bagi Anak Berbakat Intelektual Ditinjau dari Sisi
Psikologis”, Akselerasi, A-Z Informasi Program Percepatan Belajar.
(Jakarta: Grasindo, 2004), halaman 4
[2] Ibid., halaman 5
[3] Ali, Mohamad. Ilmu
dan Aplikasi Pendidikan Bagian 1: Ilmu Pendidikan Teoritis. (Bandung: PT
IMTIMA, 2007), halaman 170
[4] Nova Yanti,
S.Ag, M.Pd.I, Program Percepatan Belajar
(Akselerasi) Bagi Anak Berbakat Intelektual. Di akses dari https://jurnalalishlah.wordpress.com/2014/09/06/program-percepatan-belajar-akselerasi-bagi-anak-berbakat-intelektual/., Pada Tanggal 2 Februari 2017 Pukul 00.20 WIB.
[5] Hawadi, Reni Akbar, DR., halaman 6
[6] Hawadi, Reni Akbar, DR., halaman 7
[7] Hawadi, Reni Akbar, DR., halaman 8
[8] Ibid., halaman 9
[9] Abdul Gafur, Program
Akselesrasi, di akses dari http://abdulghofar1988.blogspot.co.id/2013/06/program-akselerasi.html, pada tanggal 2 Februari 2017
pukul 00.30 WIB.
[10] Abdul Gafur, Program
Akselesrasi, di akses dari http://abdulghofar1988.blogspot.co.id/2013/06/program-akselerasi.html, pada tanggal 2 Februari 2017
pukul 00.30 WIB
Selamat Belajar Semoga Bermanfaat yahhhh !!!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar